Tour Solo – Bagi para pecinta barang antik dan kolektor, berlibur di Solo tak lengkap rasanya tanpa mengunjungi Pasar Triwindu. Dikenal sebagai surga bagi para pemburu harta karun, pasar ini bagaikan lautan benda-benda bersejarah yang menanti untuk digali.
Pasar Triwindu bukan sekadar tempat berbelanja biasa. Di sini, kamu akan merasakan sensasi nostalgia tak terlupakan. Setiap sudut pasar menyimpan cerita dan kenangan, bagaikan lorong waktu yang membawa kamu kembali ke era lampau.
Bagi kamu yang mencari barang antik atau vintage untuk melengkapi koleksi, Pasar Triwindu adalah tempat yang tepat. Di sini, kamu dapat menemukan berbagai macam barang antik mulai dari uang kuno hingga keris pusaka. Tak hanya itu, kamu juga dapat menemukan berbagai pernak-pernik dan souvenir unik yang tak akan kamu temukan di tempat lain.
Pasar Triwindu menawarkan pengalaman berbelanja yang tak terlupakan bagi para pecinta barang antik dan kolektor. Jadi, tertarik mengenal pasar triwindu lebih dalam? Yuk simak selengkapnya artikel ini!
Lokasi Pasar Triwindu
Bagi para pecinta barang antik dan unik, Pasar Triwindu di Solo adalah destinasi yang wajib dikunjungi. Terletak di jantung Kota Solo, tepatnya di Jalan Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, pasar ini bagaikan surga bagi para pemburu harta karun.
Akses menuju Pasar Triwindu terbilang mudah. Bagi pengguna kendaraan pribadi, rute termudah adalah melalui Jalan Slamet Riyadi. Dari arah selatan, ambil Jalan Dr. Radjiman menuju Jalan Diponegoro. Dari arah utara, ikuti Jalan Jenderal Soedirman ke arah barat hingga bertemu Jalan Diponegoro. Pasar Triwindu akan terlihat di sisi kanan jalan.
Bagi yang ingin berpetualang menggunakan transportasi umum, terdapat beberapa pilihan bus kota yang dapat mengantarkanmu ke Pasar Triwindu. Bus Batik Solo Trans (BST) koridor 2 dan 3 melewati Jalan Diponegoro dan memiliki halte di dekat pasar. Selain itu, Kamu juga dapat menggunakan angkot jurusan Pasar Gede – Pasar Kliwon yang rutenya melewati Jalan Diponegoro.
Secara umum, kondisi jalan menuju Pasar Triwindu cukup nyaman dan mudah dilalui. Jalan Diponegoro merupakan jalan utama di Kota Solo, sehingga cukup lebar dan beraspal mulus. Namun, pada jam-jam sibuk, area sekitar pasar bisa mengalami kemacetan, terutama pada akhir pekan dan hari libur.
Sejarah Pasar Triwindu
Pasar Triwindu, berdiri kokoh di tengah Kota Solo, menyimpan sejarah panjang dan kaya yang tak lekang oleh waktu. Dibangun pada tahun 1939 sebagai hadiah ulang tahun dari Gusti Noeroel Kamaril kepada ayahnya, Mangkunegara VII, bertepatan dengan tiga windu (24 tahun) kenaikan tahta. Awalnya, pasar ini hanyalah deretan meja sederhana yang menjajakan jajanan pasar, kain, majalah, dan koran.
Seiring berjalannya waktu, Pasar Triwindu terus berkembang. Pada tahun 1966, pasar ini menjadi pusat jual beli onderdil, alat rumah tangga, dan alat pertukangan. Namun, baru pada tahun 1970 lah Pasar Triwindu mulai dikenal sebagai surga barang antik. Pengunjung dapat menemukan berbagai benda bersejarah dan unik, mulai dari furniture, lampu, dekorasi rumah, hingga wayang kulit.
Pasar Triwindu sempat mengalami masa pembiaran dan terkesan kumuh. Namun, pada masa kepemimpinan Walikota Solo Joko Widodo, pasar ini direnovasi dan didesain ulang menjadi dua lantai dengan arsitektur budaya Jawa yang kental. Peresmian pasar yang diperbarui ini dilakukan pada tahun 2011.
Kini, Pasar Triwindu telah menjadi salah satu ikon wisata Kota Solo yang tak boleh dilewatkan. Pengunjung dari berbagai penjuru datang untuk mencari harta karun mereka di antara deretan kios yang penuh dengan barang antik. Pasar ini juga menjadi tempat favorit para kolektor dan pecinta barang antik untuk menemukan benda-benda langka dan istimewa.
Baca juga: Museum Menarik di Solo Sebagai Destinasi Wisata Edukasi
Daya Tarik dan Keunikan Pasar Triwindu
Pasar Triwindu telah menjadi ikon wisata budaya di Solo dan menarik banyak pengunjung dari berbagai penjuru nusantara dan mancanegara. Tak jarang banyak wisatawan yang penasaran dengan daya tarik yang ditawarkan oleh Pasar Triwindu itu sendiri. Berikut beberapa daya tarik dan keunikan Pasar Triwindu.
Pertama, memasuki gerbang pasar, kamu akan disambut dengan deretan kios-kios berjejer rapi penuh dengan berbagai macam barang antik dan unik. Kamu dapat menemukan berbagai macam barang, seperti furnitur antik, lampu antik, patung, wayang kulit, kain batik, keris, uang kuno, dan masih banyak lagi.
Menjelajahi Pasar Triwindu bukan hanya tentang berbelanja, tetapi juga tentang merasakan sensasi berburu harta karun. Di sini, kamu harus pandai menawar dengan para pedagang untuk mendapatkan harga terbaik. Proses tawar menawar ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengalaman berbelanja di Pasar Triwindu.
Pasar Triwindu buka setiap hari dari jam 7 pagi hingga 6 sore. Bagi kamu yang ingin mencari barang antik dan unik, atau hanya ingin merasakan suasana tradisional Jawa yang khas, Pasar Triwindu adalah tempat yang wajib dikunjungi.
Jadi bagaimana? Tertarik dengan Pasar Triwindu Solo? Tunggu apa lagi? Yuk, segera kunjungi Pasar Triwindu dan temukan banyak barang antik disana!