Paket Wisata Jogja Jogja adalah sebuah kota yang kaya akan sejarah dan budaya, salah satu bukti sejarah tersebut ada di Pasar Beringharjo, pasar yang menjadi saksi bisu perkembangan Keraton Yogyakarta.

Pasar Beringharjo tidak hanya sekedar tempat untuk berbelanja, tempat ini memiliki sejarah yang kaya dan kebudayaan yang unik sehingga menjadi tempat yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kota Jogja.

Mari kita jelajahi lebih dalam pasar yang kaya akan sejarah ini!

Sejarah Pasar Beringharjo

Credit : Kumparan

Pasar Beringharjo memiliki sejarah panjang yang telah ada sejak zaman Kasultanan Yogyakarta. Pasar ini didirikan pada tahun 1758 oleh Pangeran Mangkubumi, yang kemudian menjadi Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta. Walaupun cukup lama berdiri, tetapi Pasar Beringharjo bukanlah pasar tertua di Jogja, walau begitu tempat ini masih menyimpan sejarah yang kaya.

Kemudian pada tahun 1929 nama Beringharjo resmi diberikan kepada pasar ini oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Nama “bering” diberikan karena dulu merupakan hutan beringin dan “harjo” memiliki makna kesejahteraan, sehingga diharapkan tempat tersebut dapat membawa kesejahteraan pada masyarakat sekitar

Awalnya, pasar ini hanya menjual kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, sayur, dan buah. Namun, seiring perkembangan zaman, Pasar Beringharjo berkembang menjadi pusat perdagangan yang menjual berbagai macam barang, mulai dari pakaian, aksesoris, souvenir, hingga perhiasan.

Lokasi dan Jam Operasional

Pasar Beringharjo terletak di Jl. Margo Mulyo No.16, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar 10 menit dari Tugu Pal Putih/Tugu Jogja. Cocok untuk melanjutkan wisata setelah mengunjungi Tugu Jogja. 

Dan untuk jam operasionalnya, Pasar Beringharjo buka dari pukul 08.30 – 21.00. Walaupun tutup pukul 21.00, wilayah sekitar pasar masih ramai sampai larut malam terdapat beberapa pedagang dan pembeli yang masih beraktivitas.

Bangunan Pasar Beringharjo

Keunikan Pasar Beringharjo terletak pada arsitekturnya yang khas Jawa. Bangunan pasar ini terdiri dari beberapa gedung dengan atap joglo yang terbuat dari kayu jati. Di dalam pasar, terdapat ratusan kios dan los yang tertata rapi, menjual berbagai macam produk dengan harga yang terjangkau.

Surga Belanja di Yogyakarta

Credit : Satoria Hotel

Pasar Beringharjo adalah surga belanja untuk wisatawan maupun warga lokal. Tempat ini menjual berbagai macam barang dari makanan sampai perak ada disini. Ketika kamu memasuki Pasar Beringharjo, kamu akan disambut oleh deretan toko-toko yang menjual berbagai macam barang. 

Mulai dari kain tradisional batik, kerajinan tangan, aksesoris, rempah-rempah, buah-buahan, sayuran, hingga barang-barang antik, pasar ini menawarkan segalanya dengan harga yang terjangkau. kamu akan merasakan suasana yang hidup dengan pedagang yang ramah dan senantiasa siap membantu.

Salah satu daya tarik utama Pasar Beringharjo adalah batiknya. Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sangat dihargai, dan di sini kamu akan menemukan berbagai motif dan desain batik yang indah dengan kualitas yang tinggi. Tidak hanya sebagai barang dagangan, batik juga dianggap sebagai simbol identitas budaya dan kebanggaan nasional.

Tips Berbelanja

Tawar menawar harga

Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional, tidak perlu sungkan untuk menawar harga yang diberikan penjual. Tawar terus harga sampai pedagang tidak ingin menurunkan harga lagi, jika harga dirasa masih mahal luangkan waktu untuk berkeliling ke tempat lain yang menyediakan barang serupa.

Berpakaian nyaman dan sopan

Pasar Beringharjo merupakan tempat yang sangat ramai, warga lokal yang berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari bercampur dengan wisatawan yang jalan-jalan dan menghabiskan waktu. 

Oleh karena itu tempat ini sangat ramai, dan bahkan di beberapa tempat mengharuskan untuk saling berdesakan. Sehingga pakaian yang nyaman dan sopan akan membantu menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Membawa uang tunai

Walaupun sekarang serba digital, bahkan pembayaran dapat dilakukan hanya dengan smartphone. Disarankan tetap membawa uang tunai karena masih banyak kios yang belum menyediakan metode pembayaran non-tunai, sehingga tidak perlu bolak-balik ke atm untuk membayar barang yang diinginkan.

Waspada terhadap copet

Karena tempat ini selalu ramai, hal ini merupakan kesempatan untuk para pencopet mengambil barang berharga pengunjung terutama wisatawan, jadi hindari membelakangi barang bawaan yang penting. Contohnya tas, lebih baik ditaruh di dada daripada di punggung.