Paket Wisata Banyuwangi – Salah satu suku daerah yang bisa dijumpai travel bareng keluarga di wilayah Jawa Timur adalah Osing. Masyarakat Suku Osing diketahui berasal dari daerah Banyuwangi. Kata “Osing” memiliki makna “tidak”, nama ini terinspirasi dari sifat masyarakat banyuwangi yang di masa lampau telah menolak pengaruh budaya luar.
Berdasarkan cerita dari warga yang tersebar oleh kalangan masyarakat Banyuwangi, leluhur menyebutkan suku Osing yaitu dari rakyat kerajaan Blambang yang telah memisahkan diri pada masa era Majapahit. Sebagian besar masyarakat suku Osing awalnya memeluk agama Hindu dan budha, seiring berkembangnya kerajaan islam warga mulai beralih ke agama islam.
Budaya ini sangat unik, pasalnya banyak masyarakat di Banyuwangi yang masih melakukan budaya unik ini. Suku ini sangat dikenal dengan beragam budaya unik yang tergambar dari tradisinya. Apa saja budaya unik yang dimiliki masyarakat banyuwangi? Mari simak!
Barong Ider Bumi

Credit: Kemenko Pmk
Barong Ider Bumi ini tradisi upacara adat untuk menolak bala menurut kepercayaan masyarakat osing di banyuwangi. Tradisi upacara ini digelar pada hari raya kedua idul fitri tepatnya pada tanggal 2 Syawal menurut kalender islam. Barong Ider Bumi yaitu tradisi yang dilakukan dengan cara berjalan mengitari desa dari ujung timur menuju barat.
Sejak dahulu, tradisi perayaan yang dilakukan secara berkelompok melewati iringan pawai atau karnaval. Tradisi upacara barong ider bumi diawali dengan kegiatan bersih desa. Setelah itu, dilakukan arak-arakan Barong diselingi pertunjukan kesenian.
Pada akhir dari upacara ini diadakan ritual “sembur uthik-uthik” yang dimana kegiatan menyemburkan uang koin ini telah dicampur dengan beras kuning dan bunga. Uang koin yang ditaburkan sepanjang jalan desa sebagai ucapan rasa syukur rezeki yang berlimpah kan selama satu tahun di desa Banyuwangi.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Honeymoon di Banyuwangi, Indah dan Romantis!
Kebo-keboan

Credit: Banyuwangi bagus
Tradisi budaya unik di Banyuwangi salah satunya yaitu kebo-keboan. Kebo-keboan yaitu salah satu upacara adat berubah menjadi kebo Banyuwangi. Kebo-keboan dilakukan dengan menjadi kerbau yang dimana kerbau ini digunakan bukan kerbau sungguhan melainkan manusia yang berubah menjadi kerbau.
Masyarakat Banyuwangi yang mayoritas petani mengadakan ritual tradisi kebo-keboan untuk meminta berkah keselamatan dan hasil panen yang melimpah. Kebo-keboan dilakukan pada saat awal bulan Suro. Tujuan dari tradisi kebo-keboan ini dari bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas dari hasil panen yang melimpah dan doa dari masyarakat.
Agar proses tanam benih untuk tahun depan menghasilkan panen yang melimpah. Tradisi kebo-keboan ini masih dilestarikan oleh dua desa yaitu desa Aliyan dan Alas Malang.
Tumpeng Sewu

Credit: beritabwl
Suku Osing Desa Banyuwangi memiliki ritual adat turun temurun yakni Tumpeng Sewu. Tradisi adat dari adat leluhur, tradisi adat ini yaitu makan bersama dengan menggelar seribu tumpeng di pinggir jalan. Tumpeng Sewu ini bukan hanya ritual tradisi adat, namun tradisi ini bisa menjadi atraksi wisata Banyuwangi yang bisa dihadiri oleh seluruh warga Banyuwangi maupun wisatawan yang sedang berkunjung di Banyuwangi.
Tumpeng Sewu digelar seminggu sebelum idul adha. Sebelum makan tumpeng sewu warga dan wisatawan diajak berdoa bersama agar desa dan wisatawan dijauhkan dari segala bencana dan sumber penyakit karenakan ritual adat ini merupakan selamatan tolak bala. Setiap tempat tinggal warga memberikan tumpeng dan tumpengnya diletakan di pinggir jalan, sehingga banyaknya tumpeng ini disebutkan festival tumpeng sewu.
Nah, itu tadi beberapa rekomendasi budaya untuk di Banyuwangi. Kamu wajib kunjungi saat liburan di Banyuwangi. Bagi wisatawan luar kota Banyuwangi yang ingin mengetahui budaya unik di Banyuwangi, tetapi bingun ingin menginap, kamu bisa bergabung dengan Labiru Tour.
Labiru Tour akan mendampingi kamu untuk melihat budaya unik di Banyuwangi dengan paket yang terjangkau. Jangan lupa untuk meminta Labiru Tour memasukan budaya unik lainnya di Banyuwangi, agar liburanmu memiliki pengalaman belajar tentang budaya.