Paket Wisata Jogja Yogyakarta, kota segudang keunikan. Kota ini selalu punya cara untuk membuat Kamu kembali lagi dan membuat kenangan indah yang baru. Kota yang dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan sejarah, tetapi juga beragam festival unik yang menjadi daya tarik wisatawan. 

Dengan kekayaan budaya dan tradisinya, Jogja seringkali menyelenggarakan berbagai festival unik yang menarik untuk dikunjungi bersama orang tersayang. Sepanjang tahun, terdapat berbagai acara untuk merayakan tradisi lokal, seni, dan budaya, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi siapa pun yang berkunjung. Mau tau festival apa saja itu? Langsung simak dan catat saja.

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY)

Credit: Gianyar

Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) menjadi ajang pameran seni dan budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan musik, tari, teater, seni rupa, dan sastra. Setiap pertunjukan mencerminkan kekayaan budaya Yogyakarta serta menghadirkan atmosfer yang meriah. Festival ini berlangsung pada bulan Juli hingga Agustus, menghadirkan berbagai bentuk ekspresi seni yang menarik perhatian masyarakat luas.

FKY melibatkan banyak seniman lokal dan nasional, termasuk sanggar seni serta desa budaya dari seluruh DIY. Kehadiran mereka menciptakan suasana yang inklusif dan mendorong kreativitas masyarakat. Selain menjadi ajang apresiasi seni, festival ini juga memberikan ruang bagi para seniman untuk berkolaborasi dan berbagi inspirasi.

Setiap tahunnya, FKY diselenggarakan di lokasi yang berbeda untuk memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Durasi festival berlangsung selama beberapa minggu, sehingga penting untuk mengecek jadwal pertunjukan terlebih dahulu. Dengan konsep yang selalu segar, festival ini membuktikan bahwa setiap sudut Yogyakarta memiliki keunikan dan daya tariknya sendiri.

Sekaten dan Grebeg Maulud

Credit: IDN TIMES Jogja

Masyarakat menyelenggarakan festival ini untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini dimulai dengan warga yang mengarak gunungan hasil bumi sebelum akhirnya berebut untuk mendapatkannya. Tradisi Sekaten ini mencerminkan makna mendalam tentang berkah dan kemakmuran. Setiap tahun, prosesi ini menarik banyak perhatian karena nilai historis dan religius yang kuat.

Selain menggelar Sekaten, masyarakat merayakan puncak prosesi Grebeg Maulud setiap 12 Rabiul Awal. Tradisi ini diawali dengan arak-arakan yang membawa hasil bumi sebelum akhirnya membagikannya kepada masyarakat. Warga meyakini prosesi ini sebagai simbol berbagi rezeki dan mempererat kebersamaan di antara mereka yang turut serta.

Festival ini tidak hanya menghadirkan prosesi keagamaan, tetapi juga meriah dengan pasar malam yang menawarkan berbagai kuliner dan hiburan tradisional. Selama bulan Maulud dalam kalender Hijriyah, masyarakat lokal dan wisatawan selalu menantikan festival ini sebagai salah satu daya tarik budaya yang khas.

Jogja International Heritage Walk (JIHW)

Credit: VOKS Radio Jogja

Festival yang dikenal akan keunikannya yaitu jalan kaki internasional, mengajak peserta menjelajahi situs-situs bersejarah di Yogyakarta, seperti Candi Prambanan dan Imogiri. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan olahraga jalan kaki non-kompetitif, tidak seperti lomba marathon, sekaligus juga memperkenalkan budaya lokal, serta mendukung pelestarian alam. 

Peserta dapat memilih rute dengan jarak 5 km, 10 km, atau 20 km, yang melewati area desa wisata di Kabupaten Sleman. Rute yang ditawarkan itu memberikan pemandangan indah dan kesempatan untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal. JIHW biasanya berlangsung pada bulan November, dan berlangsung selama 2 hari. 

Bagi Kamu yang ingin berpartisipasi dapat mendaftarkan diri melalui situs resmi JIHW. Pastikan untuk untuk mempersiapkan fisik dengan baik, mengenakan alas kaki yang nyaman, dan membawa perlengkapan seperti topi, kacamata hitam, dan tabir surya. 

Baca juga: Cari Spot Nongkrong Baru di Jogja? Ini Dia Rekomendasinya!

Festival Jajanan Kekoenoan

Credit: Wartawirausaha

Festival jajan tempo dulu ini cocok bagi pecinta kuliner yang ingin mencicipi jajanan tradisional khas. Beragam makanan lezat seperti dawet ayu, kue cucur, dan kue cubit tersaji di sini. Pengunjung bisa menikmati suasana jadul sambil mencoba camilan yang semakin sulit ditemukan di pasaran.

Festival ini memperkenalkan jajanan tradisional kepada masyarakat sekaligus menjaga keberadaannya agar tetap dikenal hingga kini. Penyelenggara mengadakan festival ini setiap bulan Mei di pusat perbelanjaan, sehingga pengunjung dari berbagai kalangan dapat mengaksesnya dengan mudah.

Festival Jajanan Kekinian

Credit: Tribun

Selain jajanan tradisional, ada juga loh festival berbanding terbalik, menampilkan berbagai jajanan modern yang lagi populer. Gak kalah ramai, festival ini cocok bagi mereka yang ingin mencoba kuliner terbaru, terlebih kaum muda-mudi. Festival ini biasanya berlangsung pada bulan September. 

Pada umumnya, Festival Jajanan Kekinian diselenggarakan di lokasi yang mudah diakses seperti Klaten Town Square, atau Sleman City Hall, yang memudahkan pengunjung untuk menikmati beragam kuliner tersebut tanpa harus mencarinya di daerah pelosok. Pastikan membawa uang tunai, karena metode pembayaran di beberapa tenant masih menggunakan pembayaran tradisional dengan cash.

Festival Gamelan Yogyakarta

Credit: Harianjogja

Bagi pecinta musik tradisional, festival ini adalah kesempatan emas untuk menikmati keindahan alunan gamelan. YGF menjadi perayaan tahunan yang didedikasikan untuk melestarikan dan mempromosikan seni musik gamelan, selaku warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO. 

Menampilkan kelompok gamelan lokal dan internasional, acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan budaya melalui musik. Ribuan pengunjung hadir setiap tahunnya untuk merasakan atmosfer yang magis dari seni musik khas Indonesia ini. 

YGF menonjolkan keberagaman dalam pertunjukan gamelan, mulai dari yang klasik hingga kontemporer. Festival ini tidak hanya menampilkan pertunjukan musik, tetapi juga menyelenggarakan lokakarya, diskusi budaya, dan pameran seni, memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. 

Sebagai contoh, pada edisi ke-29 yang berlangsung dari 5 – 11 Agustus 2024, festival mengangkat tema “Piweling” yang bertujuan mengingatkan kembali pada asal-usul budaya gamelan. Festival ini biasanya berlangsung pada bulan Agustus, dan berlokasi di pusat kota supaya memberikan akses mudah bagi lokal dan wisatawan untuk menikmati pertunjukan.

Wayang Jogja Night Carnival

Credit: Voks Radio Jogja

Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) sebagai acara tahunan. Festival ini memperingati Hari Ulang Tahun Kota Yogyakarta yang jatuh pada 7 Oktober setiap tahun.

Acara ini mengusung konsep karnaval jalanan dengan tema pewayangan, menampilkan perpaduan seni koreografi, busana, musik kontemporer, dan permainan pencahayaan yang memukau. Setiap tahun, WJNC mengangkat tema berbeda yang berkaitan dengan cerita pewayangan, melibatkan partisipasi dari 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. 

Acara ini biasanya dimulai pada sore hari dan berlanjut hingga malam. Peserta melewati jalan-jalan utama di pusat kota, seperti Jalan Jenderal Sudirman, Tugu Yogyakarta, dan Jalan Margo Utomo. Kostum warna-warni memenuhi jalanan, sementara sorak-sorai pengunjung menambah kemeriahan, menjadikan acara ini salah satu yang paling meriah di kota.

WJNC menawarkan pengalaman unik yang memadukan seni, budaya, dan hiburan dalam satu paket yang spektakuler. Acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi pengunjung dari berbagai penjuru dunia. 

Prambanan Jazz Festival

Credit: Joglosemar

Prambanan Jazz Festival (PJF) adalah festival musik jazz tahunan yang diselenggarakan di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta. Festival ini menggabungkan keindahan warisan budaya dengan alunan musik jazz, menciptakan suasana yang unik dan memukau. 

Pada tahun 2024, PJF merayakan satu dekade penyelenggaraan dengan tema “Satu Dekade Bersama”. Dengan latar megah Candi Prambanan, festival musik ini menghadirkan musisi jazz terkenal dari dalam dan luar negeri. Kombinasi antara musik kontemporer dan suasana candi yang bersejarah menciptakan pengalaman yang memikat bagi pecinta musik dan budaya. 

Selain pertunjukan musik, festival ini juga menyelenggarakan program seperti “I’m Jazz A Kids” yang memberikan kesempatan bagi anak-anak berusia 7 hingga 16 tahun untuk tampil, serta “Borneo Goes to Prambanan Jazz” dan “Jawara Jakarta” yang menampilkan talenta lokal. 

Untuk mendapatkan tiketnya, Kamu bisa menjelajahi situs resmi PJF. Harga kategori tiket pun bervariasi, jadi disarankan untuk membeli tiket jauh-jauh hari sebelum ludes terjual oleh karena permintaannya yang tinggi.

Segala festival-festival unik di atas mencerminkan semangat Yogyakarta dalam melestarikan budaya dan menghormati warisan tradisional. Suatu kesempatan emas bagi wisatawan untuk merasakan pengalaman unik dan mendalami budaya Jawa. Untuk itu, Kamu bisa mulai rencanakan liburanmu dengan Labiru Tour yang siap mengantarmu menuju festival-festival ini.