Destinasi Banyuwangi | Tiket Masuk Rp110,000 | Adventure Level |
Destinasi Banyuwangi | Tiket Masuk Rp110,000 | Adventure Level |
Banyuwangi identik sebagai Kota Gandrung. Gandrung adalah tarian khas bumi Blambangan, sebutan lain untuk Banyuwangi.
Dan tari Gandrung ini sudah ditetapkan sebagai tarian selamat datang. Tiada perayaan atau pagelaran tanpa tari Gandrung.
Karena memang Gandrung sudah menyatu dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi. Setiap tahun di kota ini kamu bisa menyaksikan festival Gandrung Sewu.
Tapi saat ini kamu bisa melihat seribu penari Gandrung tanpa harus menunggu festival tersebut. Meski memang tidak sedang beraksi, tapi berupa patung Gandrung yang ditempatkan secara apik di hamparan kehijauan persawahan di kaki Gunung Ijen.
Memasuki kawasan Taman Gandrung Terakota ini, kamu akan disambut dengan barisan ratusan patung penari Gandrung yang tersebar di berbagai spot persawahan.
Patung-patung Gandrung tersebut ditempatkan di lahan persawahan terasering yang merupakan sawah produktif seluas sekitar tiga hektar di lereng Gunung Ijen.
Patung-patung tersebut diletakkan berjajar di empat sudut berbeda di pinggiran sawah. Pihak pengelola tidak mengubah fungsi sawah.
Sawah dibiarkan tetap produktif ditumbuhi padi sehingga keberadaan patung Gandrung tersebut seakan menyatu dengan alam sekitar.
Taman Gandrung Terakota ini tidak hanya menyajikan deretan patung-patung penari gandrung. Memasuki kawasan ini, kamu akan menyaksikan perbukitan hijau dan hamparan sawah, para petani membajak sawah, kebun kopi, pohon durian, beraneka jenis bambu, dan tanaman endemik setempat.
Di tengah hamparan tersebut, kamu juga bisa menemukan amifiteater yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, yang sering digunakan sebagai tempat mengadakan berbagai pertunjukan acara.
Dari amfiteater Taman Gandrung Terakota ini, kamu bisa menikmati keindahan pegunungan sekitar. Dari sini akan terlihat empat buah gunung di kejauhan, yaitu Merapi, Raung, Meranti dan Suket.
Di sisi barat, kamu akan bisa menyaksikan Gunung Ijen yang memiliki ketinggaian 2.443 meter di atas permukaan laut.
Sigit Pranomo merupakan mantan banker di BNI yang menjadi sosok dibalik pembuatan Taman Gandrung Terakota.
Ide taman berasal dari Terracotta Warrior and Horses di Tiongkok yang dibangun pada masa Kaisar Qin Shi Huang (259-210 SM).
Meskipun idenya sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, pembuatannya baru dimulai awal tahun 2018.
Pemilihan kesenian Gandrung sebagai tema sentral dalam membangun taman di lokasi persawahan tersebut bersandar pada filosofi tari Gandrung sendiri.
Sejatinya, Gandrung adalah kesenian sakral Banyuwangi. Sejarahnya panjang, bahkan sebelum daerah yang kita kenal sekarang sebagai Banyuwangi ini berdiri, Gandrung sudah lebih dulu ada.
Tari Gandrung pada intinya berasal dari tradisi rakyat, yang awalnya merupakan perwujudan rasa syukur kepada Dewi Sri (Dewi Padi) atas hasil pertanian yang subur dan melimpah.
Karena itu upaya merawat dan meruwat kesenian Gandrung ini pun ditampilkan berdampingan dengan aktivitas rakyat.
Yaitu petani yang tetap membajak sawah dengan kerbau, menanam dan memanen padi. Lahan persawahan hektar pun dibiarkan tetap alami. Penempatan patung gandrung di areal perkebunan dan sawah sebagai simbol kesuburan Dewi Sri.
Galeri raksasa terbuka ini dinamakan Taman Gandrung Terakota. Terakota adalah nama lain dari tembikar. Bahan pembuatan patung sengaja dipilih tembikar.
Ini bukan tanpa makna. Bisa saja patung-patung itu dibuat dari kayu atau batu. Tapi tembikar memiliki filosofi yang kuat berkaitan dengan penari gandrung.
Tembikar merupakan barang dari tanah liat yang dibakar. Tembikar yang asalnya dari tanah dan dekat dengan sawah, memiliki filosofi membumi tentang siklus kehidupan.
Lokasi Taman Gandrung Terakota ini menjadi satu kesatuan dengan keberadaan Jiwa Jawa Resort, sebuah penginapan bernuansa seni.
Tepatnya berada di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi. Letaknya cukup jauh dari kota Banyuwangi, tapi sangat dekat dengan alam yang dikelilingi persawahan berkontur terasering.
Selain keunikan seribu patung Gandrung, di sini kamu juga akan dimanjakan dengan galeri seni lukis, plus berbagai foto karya fotografi hasil jepretan kamera Sigit Pranomo, yang memang memiliki jiwa seni.
Karena destinasi wisata ini masih tergolong baru, harga tiket belum ter-publish dengan terbuka oleh pihak pengelola.
Tapi, karena destinasi ini banyak bekerjasama dengan pihak tour dan travel, kamu bisa mengunjunginya tanpa perlu mengkhawatiran biaya yang kamu butuhkan di tengah perjalanan, dengan menggunakan jasa tour dan travel yang menyajikan paket wisata ke Taman Gandrung Terakota.
Dengan begitu kamu tidak perlu lagi untuk pusing dan khawatir dengan budget, dan akses menuju lokasi, karena semua akan disiapkan dan diurus oleh travel agent yang kamu gunakan.