Destinasi Yogyakarta | Tiket Masuk Rp50,000 | Adventure Level |
Destinasi Yogyakarta | Tiket Masuk Rp50,000 | Adventure Level |
Ratu Boko - Candi Ratu Boko atau sering juga di sebut sebagai situs Ratu Boko ini adalah bukti dari peninggalan sejarah di kota Yogyakarta.
Mengapa disebut dengan situs? Karena Ratu Boko adalah reruntuhan dari sebuah istana dan bangunannya pun tidak ada yang menyerupai candi. Tempat ini juga sering disebut dengan Keraton Ratu Boko.
Di kawasan ini para pengunjung bisa melihat keindahan dan kemegahan dari situs ini. Meski sudah dalam bentuk yang utuh lagi, tapi pesona dari situs ini masih bisa terlihat dengan jelas.
Situs ini memiliki 3 pintu yang terdiri dari arah tenggara, barat dan juga timur. Dibagian barat para pengunjung bisa melihat salah satu peninggalan candi di sekitar kawasan Ratu Boko.
Selain itu, di area ini terdpat gapura dan juga area pembakaran serta penampungan air yang menjadi salah satu bukti sejarah.
Sementara di bagian tenggara dari situs ini para pengunjung bisa melihat sis-sia istana yang sebagian sudah runtuh akibat gempa yang melanda Jogja dan juga faktor usia.
Di sini para pengunjung bisa melihat pendopo, batur candi serta kolam keputren hingga batur keputren. Bergebrak ke arah timur, para pengunjung bisa melihat gua lanang, gua wadon serta kolam penampungan.
Pada abad ke 17, ada seorang warga eropa yang sempat berkunjung ke Jawa, tepatnya di wilayah Bokoharjo. Hanya saja, orang tersebut tidak menemukan situs yang dimaksud.
Orang eropa yang masih penasaran dengan situs ini pun bercerita dengan H.J. De Graff orang Belanda yang kemudian dilakukanlah sebuah penelitian oleh FDX Bosch yang pada akhirnya ditemukanlah reruntuhan ini.
Menurut Prasati Abhayagiri wihara yang mempunyai angka 792 M Situs Ratu Baka merupakan tempat Rakai Panangkaran yang mengundurkan diri dari Raja Mataram karena, membutuhkan sebuah ketenangan.
Kemudian, Rakai Panangkaran membangun sebuah wihara yang disebut Abhayagiri Wihara.
Istana ini mulanya berfungsi sebagai tempat menyepi dan kegiatan spiritual agama Budha, namun pada 856 M, komples istana seluas 250.000 m3 difungsikan sebagai keraton oleh Rakai Walanging Pu Khumbayoni yang beragama Hindu.
Hal inilah yang lantas membuat kompleks istana ini kental dengan perpaduan unsure Hindu dan Budha.
Dilihat dari sisi agama Hindu, Istana Ratu Boko memiliki yoni, tiga miniatur candi, arca Ganesha, dan Durga, serta lempengan emas dan perak bertuliskan mantera agama Hindu Om Rudra ya namah swaha.
Sedangkan sentuhan Budha sangat terasa pada acra Budha, reruntuhan stupa, dan stupika.
Istana Ratu Boko terbagi menjadi empat bagian yang meliputi barat, timur, tengah, dan tenggara. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, candi pembakaran, kolam, batu berumpak, dan paseban.
Sedangkan bagian tenggara meliputi batur pendopo, batur pringgitan, gapura, dua kompleks kolam, dan reruntuhan. Sebuah pahatan lingga yoni tampak di dasar kolam.
Stupa budha, kolam, serta kompleks gua yang disebut Gua Lanang dan Gua Wadon berada di bagian timur.
Bagian barat terdiri dari perbukitan yang memiliki tiga teras. Masing-masing teras dipisahkan oleh pagar batu andesit dengan tinggi lebih kurang 3,50 meter, dan tebing teras diperkuat dengan tumpukan batu andensit. Batas utara adalah pahatan langsung dinding perbukitan.
Gapura pertama terdiri dari tiga pintu, sedangkan gapura kedua memiliki lima pintu. Pada gapura pertama, terdapat tulisan Panabwara yang berarti kekuatan.
Kata tersebut berdasarkan prasasti Wanua Tengah III ditulis oleh Rakai Panabwara sebagai tanda bangunan tersebut bangunan utama.
Setelah meninggalkan gapura kedua, ada bangunan candi dengan bahan dasar batu putih yang disebut Candi Batu Putih.
Selain Candi Batu Putih, Istana Ratu Boko juga memiliki candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 26 meter x 26 meter dengan dua teras.
Konon, candi tersebut digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah, karena itu tempat tersebut dinamakan Cadi Pembakaran.
Istana Ratu Boko juga memiliki sebuah sumur bernama Amerta Mantana yang berarti air suci yang diberikan mantra. Sumur tersebut terletak di arah tenggara dari candi pembakaran.
Menurut penuturan masyarakat setempat, air dari sumur itu dapat membawa keberuntungan. Sedangkan bagi orang Hindu air sumur tua itu selalu digunakan untuk ritual Upacara Tawur Agung, sehari sebelum Nyepi. Mereka meyakini, air tersebut dapat memurnikan diri kembali.
Situs Ratu Boko terletak di Bukit Boko, di tepi jalan raya Prambanan-Piyungan. Tepatnya terletak di Jalan Solo kilometer 17, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Bagi para wisatawan yang ingin berlibur ke kawasan wisata sejarah ini, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau bisa juga kendaraan umum.
Jika menggunakan kendaraan pribadi, bisa mengakses jalur jalan Solo yang mengarah ke Candi Prambanan. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju ke arah pasar Prambanan.
Dari sii para pengunjung bisa melanjutkan perjalanan meuju ke Piyungan yang berdekatan dengan situs Ratu Boko.
Sementara jika menggunakan kendaraan umum, bisa naik angkutan kota menuju ke Prambanan atau bisa Trans Jogja yang memiliki halte di depan Candi Prambanan.
Dari candi bisa melanjutkan perjalanan menggunakan ojek atau taksi.
Harga tiket untuk masuk ke situs ini bisa dibilang cukup murah. Bahkan ada tiket terusan yang bisa dibeli di Candi Prambanan dengan harga Rp 30.000 hingga Rp 40.000.
Jika kamu menggunakan tiket ini, maka kamu akan disediakan sebuah Shuttle Bus yang akan mengantarkanmu dari Candi Prambanan menuju Situs Ratu Boko PP.
Tapi, Shuttle bus ini tersedia sampai pukul 4 sore saja. Setelah itu, kamu bisa naik ojek untuk kembali pulang menuju ke Candi Prambanan.
Oleh karena itu, saat berkunjung ke Candi Prambanan, disarankan untuk berkunjung ke Situs Ratu Boko terlebih dahulu, baru setelahnya menikmati Candi Prambanan.
Jika kamu datang langsung ke situs Ratu Boko, maka harga tiket yang perlu kamu bayar sebesar Rp 25.000 untuk usia diatas 6 tahun. Untuk yang masih dibawah 6 tahun akan dikenakan biaya sebesar Rp 10.000.
Sedangkan untuk wisatawan asing dikenakan biaya sebesar 13 dollar. Dan tiket jika kamu ingin melihat sunset, sebesar Rp 100.000
Fasilitas di Situs Ratu Boko
Selain sisa-sisa reruntuhan bangunan istana, situs ini juga dilengkapi dengan fasilitas Adriwarna Café.
Restoran terbuka yang terletak di lereng bukit ini memiliki pemandangan langsung ke Candi Prambanan dan Gunung Merapi.
Saat di Prambanan sedang dilangsungkan Sendratari Ramayana, dari tempat ini kamu bisa menyaksikan kemegahan candi tersebut dalam balutan lampu sorot warna-warni.
Tempatnya yang romantic membuat Adrwarna Café sering dijadikan lokasi gathering bahkan resepsi pernikahan.
Aktivitas di Situs Ratu Boko
Melihat Sunset Terbaik di Jogja
Banyak orang bilang bahwa salah satu tempat terbaik untuk menikmati senja di Yogyakarta adalah dari gerbang Istana ratu Boko.
Hal ini tidaklah berlebihan karena pemandangan senja dari tempat ini benar-benar mempesona.
Sunset di Ratu Boko akan memberikanmu sensasi yang berbeda dibandingkan dengan melihat sunset di laut atau di gunung.
Disini kamu bisa melihat senja sembari duduk di hamparan rumput hijau atau berdiri di bawah pintu gerbang. Matahari bulat sempurna kemerahan akan bergerak perlahan hingga menghilang ke batas cakrawala.
Langit senja pun berubah beraneka warna hingga kemudian berganti pekat. Pemandangan indah ini tak akan berlangsung lama, karena itu siapkanlah kamera.
Hunting Foto
Meski hanya tersisa reruntuhan, kompleks Istana Ratu Boko sangat fotogenic. Nyaris semua sisi kawasan ini terlihat indah jika diabadikan dalam lensa. Kamu bisa memainkan tone warna.
Untuk kesan klasik, membuat foto hitam putih adalah pilihan ciamik. Saat musim penghujan, tanah lapang di belakang gerbang akan dipenuhi hamparan rumput hijau.
Pohon flamboyan juga mulai berbunga, itulah saat terbaik untuk mengambil gambar dengan warna-warni ceria.
Istana Ratu Boko termasuk spot favorit pemotretan di Jogja, baik untuk pemotretan model, foto landscape dan heritage, sesi foto pre-wedding, hingga sekadar foto koleksi pribadi.
Jika kamu berkunjung kesini saat senja, jangan lupa untuk membuat foto siluet di bawah gapura. Meski tempat tersebut merupakan spot favorit sejuta umat, hasil gambarnya tak akan pernah mengecewakan.
Membuat Video Timelapse
Kalau kamu seorang youtubers atau suka menguplad video di instagram, tak ada salahnya kamu membuat video timelapse dari ketinggian Istana Ratu Boko.
Waktu terbaik membuat timelapse tentu saja saat senja menjelang. Kamu bisa mengabadikan perubahan warna langit.
Mulai dari awan putih yang berarak pelan, mentari yang tenggelam ke peraduan, hingga langit senja yang berubah warna. Jika kamu sabar, kamu bisa melanjutkannya dengan membidik kawasan perdesaan di kaki Merapi.
Saat satu-persatu lampu rumah warga mulai menyala dan semua berubah menjadi lautan cahaya, itu adalah pemandangan yang sangat menggugah.
Mempelajari Candi dengan Sentuhan Hindu dan Budha
Bagi kamu pencinta sejarah dan bangunan bersejarah, Istana Ratu Boko merupakan salah satu tempat yang tak boleh terlewatkan dari daftar perjalananmu.
Dari istana yang konon digunakan sebagai tempat ibadah tersebut, kamu bisa mempelajari bagaimana perkembangan Hindu dan Budha di tanah Jawa.
Suatu Istana yang memiliki dua percampuran agama menjadi daya tarik lain jika belajar sejarah di sini.
Menonton Pertunjukan Sendratari Sumunaring Abhyagiri
Sendratari Sumunaring Abhyagiri merupakan pertunjukan drama tari kolosal nan megah dan bertempat di pelataran gerbang utama Istana Ratu Boko.
Tarian ini menceritakan kisah keluarga kerajaan dan interaksi mereka dengan orang-orang lokal di Boko. Tarian yang dilakukan oleh ratusan penari tersebut bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai tradisional Jawa.
Berhubung pagelaran sendratari Sumunaring Abhyagiri hanya dilangsungkan setahun sekali yakni di bulan Juni, maka jangan sampai terlewatkan.