Paket Wisata Jogja Jogja, sebuah kota yang kaya di Pulau Jawa. Selain kaya akan wisata alam, kota ini juga terkenal akan kekayaan budayanya. Salah satu cara terbaik merasakan kebudayaan tersebut adalah mengunjungi museum-museum yang tersebar di seluruh kota. 

Walaupun museum sering digambarkan sebagai tempat yang penuh benda kuno, bangunan tua, dan membosankan, museum lebih dari itu. Museum adalah tempat yang menyimpan cerita dan pengalaman dari masa lalu. Dengan mengunjungi museum, kamu dapat merasakan pengalaman baru yang tidak ternilai dan menjadikan liburanmu menjadi lebih edukatif.

Bagi kamu yang mencari tempat liburan di Jogja, museum-museum di bawah ini bisa menjadi salah satu list liburanmu, yuk simak lebih lanjut beberapa museum menakjubkan yang kaya sejarah di Kota Jogja!

Museum Sandi

Credit : Kompas

Museum Sandi, sebuah tempat yang mengajak kamu untuk menyelami sejarah persandian di Indonesia yang penuh akan kode rahasia yang sangat berperan penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Museum Sandi didirikan atas kerjasama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Dibangun pada tahun 2006 dan diresmikan pada tahun 2008, museum ini menempati bangunan cagar budaya bergaya arsitektur Indis. Dulunya, bangunan ini merupakan rumah dinas para pegawai pemerintahan Belanda.

Tempat ini terletak di Jl. Faridan M Noto No.21, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, hanya sekitar kurang dari 10 menit dari Malioboro. Tempat ini bisa menjadi destinasi liburanmu untuk menambah pengetahuan tentang sejarah persandian di Indonesia.

Museum Sandi buka dari hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 09.00 hingga 15.00. Menariknya, tiket masuk museum ini gratis!

Museum Ullen Sentalu

Credit : Nagantour

Museum Ullen Sentalu mengajak pengunjung menjelajahi perjalanan budaya Jawa dari masa Hindu-Buddha hingga Mataram Islam melalui koleksi lukisan, pakaian, serta benda-benda bersejarah seperti keris dan arca. Bangunan museum ini memadukan gaya tradisional Jawa dengan sentuhan modern, menciptakan suasana elegan dan berkelas yang menyatu dengan alam sekitar.

Didirikan oleh keluarga Haryono yang memiliki warisan budaya Jawa turun-temurun, Museum Ullen Sentalu juga mendapat sumbangan koleksi dari empat keluarga bangsawan. Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Pura Mangkunegaran turut menghibahkan koleksi mereka, menambah kekayaan budaya yang ditampilkan di museum ini.

Museum ini terletak di Jl. Boyong No.KM 25, Kaliurang, Hargobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, hanya sekitar 1 kilometer dari wisata Lava Tour Merapi. Suasana asri dengan pemandangan pegunungan yang mempesona membuat pengalaman berkunjung semakin istimewa.

Museum Ullen Sentalu buka dari Selasa hingga Minggu pukul 08.30 hingga 16.00, dengan sesi tur terakhir pada pukul 15.15. Tiket masuk bervariasi, mulai dari Rp. 50.000 untuk Tur Adiluhung Mataram, Rp. 60.000 untuk Tur Skriptorium, hingga Rp. 100.000 untuk Tur Vorstenlanden atau English Guided Tour.

Baca Juga : Tiket Museum Ullen Sentalu

Museum Sonobudoyo

Credit : Kompasiana

Museum Sonobudoyo mengajak pengunjung untuk menyelami budaya Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Museum ini memamerkan koleksi yang tak ternilai harganya, seperti benda peninggalan kerajaan-kerajaan di Jawa, seni rupa, etnografi, dan arkeologi. Selain menjaga sejarah melalui koleksinya, museum ini juga menghidupkan masa lampau dengan pertunjukan seni yang rutin diadakan.

Sejarah Museum Sonobudoyo dimulai dari Java Instituut, sebuah yayasan yang didirikan di Surakarta pada tahun 1919. Yayasan ini memiliki visi melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa serta sekitarnya. Pada tahun 1924, mereka memutuskan untuk membangun museum di Yogyakarta, yang kemudian dikenal sebagai Museum Sonobudoyo.

Salah satu museum bersejarah di Jogja ini terdiri dari dua unit. Unit 1 berada di Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Yogyakarta, dan merupakan lokasi utama museum. Sedangkan Unit 2, yang terletak di Jl. Wijilan No.27D, Panembahan, Kecamatan Kraton, digunakan untuk penelitian dan penyimpanan koleksi.

Museum Sonobudoyo buka dari hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08.00 hingga 20.00. Tiket masuknya sebesar Rp 10.000 untuk dewasa, Rp 5.000 untuk anak-anak, dan Rp 20.000 untuk wisatawan mancanegara. Harga tiket ini belum termasuk pertunjukan wayang yang juga sering diadakan di museum ini.

Baca Juga : Menelusuri Kekayaan Budaya Jawa di Museum Sonobudoyo

Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali)

Credit : Kompas

Museum Monumen Yogya Kembali, atau yang sering disebut Monjali, menyimpan cerita sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya yang berlangsung di Yogyakarta, seperti peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Selain menyimpan cerita, Monjali juga menampilkan berbagai koleksi penting seperti senjata, pakaian, dan kendaraan yang digunakan untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Monjali diresmikan pada 6 Juli 1989 oleh Presiden Soeharto. Monumen ini berbentuk kerucut dengan tinggi 31,8 meter, melambangkan tekad rakyat Indonesia untuk terus berjuang demi kemerdekaan. Di bagian depan monumen, terdapat patung relief yang menggambarkan peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949.

Monjali berlokasi di Jl. Ring Road Utara, Jongkang, Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 15 menit dari Tugu Pal Putih atau Tugu Jogja, sehingga sangat mudah dijangkau.

Museum ini buka setiap hari Selasa hingga Minggu, dari pukul 08.00 hingga 16.00. Tiket masuknya cukup terjangkau, yaitu Rp 15.000 per orang.

Museum Benteng Vredeburg

Credit : Travel Kompas

Museum Benteng Vredeburg mengajak pengunjung untuk menyelami sejarah mulai dari masa kolonial Belanda hingga agresi militer Belanda yang terjadi di Yogyakarta. Museum ini memiliki koleksi bersejarah yang meliputi senjata, perlengkapan, foto-foto masa lalu, dan diorama yang menggambarkan berbagai peristiwa penting di benteng ini.

Banyak sekali sarana dan aktivitas yang dapat menambah pemahaman pengunjung terhadap sejarah pada masa penjajahan. Salah satunya, pengunjung dapat memahami lebih dalam tentang perjuangan bangsa Indonesia melalui pameran yang disajikan.

Benteng ini dibangun pada tahun 1772 atas perintah Sultan Hamengkubuwono I atas permintaan Belanda yang mengklaim ingin menjaga keamanan. Awalnya, benteng ini dinamai Benteng Rustenburg yang berarti tempat peristirahatan. Setelah mengalami berbagai peristiwa penting, benteng ini diubah namanya menjadi Benteng Vredeburg, yang berarti benteng perdamaian.

Museum Benteng Vredeburg terletak di Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, dan sangat strategis di pusat kota. Lokasinya hanya sekitar 2,5 km dari Tugu Jogja dan sekitar 700 meter dari Keraton Yogyakarta, sehingga sangat mudah diakses dari berbagai objek wisata lain di sekitarnya.

Museum ini buka dari Selasa hingga Minggu pukul 07.30 hingga 16.00. Tiket masuknya sangat terjangkau, dengan harga Rp. 2.000 untuk anak-anak, Rp. 3.000 untuk dewasa, dan Rp. 10.000 untuk wisatawan mancanegara.

Itulah beberapa museum bersejarah yang ada di Jogja dan wajib kalian kunjungi, selain sebagai sarana rekreasi museum juga sebagai sarana edukatif untuk mengetahui peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau. Kamu tertarik ingin pergi kemana?